Kamis, 27 September 2012
Senin, 25 Juni 2012
Rangkuman BAB 7
RANGKUMAN BAB 7 “PELAPORAN
KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA”
Laporan Keuangan Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan
Selama Periode Perubahan Harga
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar
biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih
tinggi). Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang
didasarkan pada data seri waktu historis (2) anggaran yang menjadi dasar
pengukuran kinerja dan (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh
inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya
akan menyebabkan :
1.
Kenaikan dalam proporsi pajak
2.
Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham
3.
Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
4.
Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak
keuntungan yang sangat besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan
terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi
pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja
operasi perusahaan yang dilaporkan. Dalam periode inflasi, pendapatan umumnya
dinyatakan dalam mata uang dengan daya beli umum yang lebih rendah (yaitu daya
beli periode kini), yang kemudian diterapkan terhadap beban terkait. Prosedur
akuntansi yang konvesional juga mengabaikan keuntungan dan kerugian daya beli
yang timbul dari kepemilikan kas (ekuivalennya) selama periode inflasi.
Oleh karena itu, mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguna
dilakukan karena :
1.
Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan
yang dihadapi suatu perusahaan.
2.
Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada
pemahaman yang akurat atas masalah tersebut.
3.
Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh
perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan
informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.
Meskipun laju inflasi melambat, akuntansi perubahan
harga tetap berguna karena efek kumulatif inflasi yang rendah dalam beberapa
waktu dapat menjadi signifikan.
Jenis Penyesuaian Inflasi
Seri statistik
yang mengukur perubahan baik dalam harga umum maupun harga spesifik pada
umumnya tidak bergerak secara pararel. Setiap jenis perubahan harga memiliki
pengaruh yang berbeda terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja
operasi suatu perusahaan dan ditimbulkan oleh adanya tujuan-tujuan berbeda yang
tersembunyi.
1)
Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan
tingkat harga umum (daya beli) disebut sebagai mata uang konstan biaya
histories atau ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata uang yang belum
disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal
2)
Penyesuaian Biaya Kini
Model biaya kini berbeda dengan akuntansi yang
konvesional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan
biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang
dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa
memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas
produktif atau modal fisik perusahaan.
Sudut Pandang International Terhadap Akuntansi Inflasi
Beberapa
Negara telah mencoba akuntansi inflasi yang berbeda-beda. Praktik actual juga
mencerminkan pertimbangan pragmitis seperti parahnya laju inflasi nasional dan
pandangan yang pihak-pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh angka-angka
akuntansi inflasi. Mengamati beberapa metode akuntansi inflasi yang berbeda
sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling muktahir saat ini.
1.
Amerika Serikat
Pada tahun 1979, FASB
mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan / SFAS No.33, yang berjudul
“ Pelaporan Keuangan dan Perubahan Nilai” pernyataan ini mengharuskan
perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persedian dan aktifa tetap bernilai
lebih dari $125 juta atau aktiva lebih dari $1 miliyar, untuk selama 5 tahun
mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya historis sebagai
kerangka dasar pengukuran dasar untuk laporan keuangan utama.
Perusahaan pelapor didorong untuk
mengungkapkan informasi berikut untuk masing-masing dari 5 tahun terakhir :
1.
Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainya.
2.
Laba dari opersi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.
3.
Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan.
4.
Setiap agregrat penyesuaian translasi mata uang asing berdasarkan biaya
kini, yang timbul dari proses konsolidasi.
5.
Aktiva bersih pada akhir tahun menurun dasar biaya kini.
6.
Laba per saham menurut dasar biaya kini
7.
Deviden per saham biasa
8.
Harga pasar akhir tahun perlembar saham biasa
9.
Tingkat indeks Harga Konsumen yang digunakan untuk mengukur laba dari
opersi berjalan.
Perusahaan
multinasional yang mengadopsi mata uang local sebagai mata uang fungsional
untuk kebanyakan operasi luar negerinya menggunakan sudut pandang mata uang
local. FASB memperbolehkan perusahaan tersebut untuk mengunakan metode
translasi sajikan ulang atau menyesuaikan diri terhadap inflasi luar negeri dan
kemudian melakukan translasi kedalam dolar AS.
2.
Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris / ACS menerbitkan
“Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 / SSAP, “Akuntansi Biaya Kini” untuk
masa percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980. Meskipun SSAP 16 dibatalkan pada
tahun 1988, metodologinya direkomendasikan untuk perusahaan-perusahaan yang
secara sukarela melaporkan akun-akunnya yang disesuaikan terhadap inflasi.
Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 adalah:
1.
Apabila standar AS mengharuskan akuntansi biaya konstan dan kini, SSAP 16
hanya mengadopsi metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
2.
Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan
biaya kini di Inggris mengwajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya
kini, beserta catatan penjelas.
Standar di Inggris memperbolehkan 3
pilihan pelaporan :
1.
Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan
akun-akun pelengkap biaya historis.
2.
Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan
akun-akun pelengkap biaya kini.
3.
Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai satu-satuny akun yang dilengkanpi
dengan informasi biaya historis yang memadai.
Keuntungan Dan Kerugian Inflasi
Perlakuan keuntungan dan kerugian pos-pos moneter (yaitu kas, piutang,
dan utang) tergolong kontroversial. Penelitian kami terhadap praktik di
berbagai negara mengungkapkan perbedaan yang penting dalam hal ini. Di Amerika,
keuntungan atau kerugian pos-pos moneter ditentukan dengan menyajikan ulang
dalam dolar konstan, saldo awal dan saldo akhir. Serta transaksi dalam, seluruh
aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang), angka yang
dihasilkan diungkapkan sebagai saldo terpisah. Perlakuan ini memandang
keuntungan dan kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan
yang lain.
Keuntungan Dan
Kerugian Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini
membagi total laba menjadi 2 bagian :
1)
Laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini
sumber daya yang dikonsumsi).
2)
Keuntungan yang belum direalisasi yang imbul dari kepemilikan
aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan
inflasi.
Meskipun pengukuran keuntungan kepemilikan dilakukan secara langsung, namun perlakuan akuntansinya tidaklah seperti demikian. Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi yaitu proyeksi arus keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peralatan, bukanlah suatu keuntungan baik itu direalisasikan atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi equitas pemilik yang merupakan bagian dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya.
Meskipun pengukuran keuntungan kepemilikan dilakukan secara langsung, namun perlakuan akuntansinya tidaklah seperti demikian. Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi yaitu proyeksi arus keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peralatan, bukanlah suatu keuntungan baik itu direalisasikan atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi equitas pemilik yang merupakan bagian dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya.
Akuntansi
Untuk Inflasi Diluar Negeri
Para investor memberi perhatian terhadap potensi perusahaan
untuk menghasilkan deviden, karena nilai investasi mereka sangat tergantung
pada deviden dimasa depan. Potensi suatu perusahaan untuk menghasilkan deviden
berkaitan langsung dengan kapasitasnya untuk memproduksi barang dan jasa. Jika
suatu perusahaan mempertahankan kapasitas produksinya, baru ada suatu deviden
masa depan yang dapat dipertimbangkan. Menyajikan ulang akun-akun perusahan
luar negeri dan domestik menjadi ekuivalen harga kini akan menghasilkan
informasi yang relevan dengan keputusan. Informasi ini memberikan kesempatan
kepada investor untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin yang menyangkut
deviden dimasa depan. Jauh lebih mudah untuk membandingkan dan mengevaluasi
hasil konsolidasi seluruh perusahaan daripada yang dilakukan dewasa ini.
Menghindari
Kejatuhan Ganda
Ukuran penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan kejatuhan
ganda tergantung pada kurs dan perbedaan inflasi dan berhubungan secara
negatif. Penyesuaian inflasi terhadap harga pokok penjualan atau beban
depresiasi dimaksudkan untuk mengurangi besarnya laba untuk menghindari
penilaian lebih laba bersih. Karena pengaruh hubungan terbalik antara inflasi
lokal dan nilai mata uang, perubahan kurs valuta asing diantara laporan keuangan
yang berurutan yang umumnya disebabkan oleh inflasi menyebabkan timbulnya
sebagian pengaruh inflasi terhadap hasil operasi perusahaan. Untuk menghindari
proses penyesuaian terhadap pengaruh inflasi sebanyak dua kali, penyesuaian
inflasi harus memperhitungkan kerugian translasi yang sudah tercemin dalam
hasildari suatu perusahaan.
Sumber : Choi Federick D.S dan Gary
K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.
Rangkuman bab 6
RANGKUMAN BAB 6 “TRANSLASI MATA UANG ASING”
Alasan Translasi Mata
Uang Asing
Perusahaan
dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan
konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman
yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic maupun luar negeri. Untuk
mecapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdominasi
dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk
perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke
mata uang lainnya disebut sebagai translasi. Kurs nilai tukar
variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat
digunakan dan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi,
membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain,
atau perbandingan hasil suatu perusahaan, yang sama dari satu period eke
periode lain sulit dilakukan.
Alasan lainnya adalah:
1.
untuk mencatat transaksi mata uang asing
2.
mengukur resiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan
mata uang asing
3.
berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar
negeri
Latar Belakang Dan
Terminologi
Translasi mata
uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter, seperti saat
neraca menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang dalam
padanannya dolar AS. Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward
atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan
secepatnya yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Transaksi pada pasar forward adalah
perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke
dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward
dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot. Transaksi swap
melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau
pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan.
Permasalahan
Jika kurs nilai tukar
relatif stabil, translasi mata uang tidak akan lebih sukar dari proses
translasi satuan inci atau kaki menjadi nilai equivalennya dalam unit matrik.
Namun kurs nilai tukar jarang sekali stabil. Mata uang negara industri maju
menemukan nilainya secara bebas dalam pasar mata uang.
Transaksi Mata
Uang asing
Perbedaan
karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi
oleh mata uang asing. Oleh karena itu, transaksi mata uang asing akan muncul
saat perusahaan membeli atau menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata
uang asing atau juga saat pinjam-meminjam dengan mata uang asing. Ciri utama yang istimewa
dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya dipengaruhi dalam
suatu mata uang asing. Jadi, transaksi dalam mata uang asing terjadi pada saat suatu
perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam
suatu mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam
mata uang asing. Suatu transaksi mata uang asing dapat berdeniminasi dalam satu
mata uang, tetapi diukur atau di catat dalam mata uang yang lain.
a)
Persepektif Transaksi Tunggal
Berdasarkan perspektif
transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar diperlakukan sebagai penyesuaian
terhadap akun transaksi yang awal berdasarkan premis bahwa suatu transaksi dan
penyelesaiannya merupakan satu peristiwa tunggal.
b)
Perspektif dua transaksi
Berdasarkan perspektif dua
transaksi penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah
dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang tersebut.
Pengecualian utama terhadap ketentuan ini terjadi
apabila :
1)
Penyesuaian nilai tukar berkaitan dengan transaksi antar
perusahaan jangka panjang tertentu
2)
Transaksi tersebut dimaksudkan dan berfungsi efektif sebagai
lindung nilai atas investasi dan komitmen mata uang asing.
Translasi Mata Uang Asing
Perusahaan
yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk
menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dinyatakan dalam mata
uang asing menjadi mata uang domestic. Metode translasi ini dapat
dikualifikasikan menjadi dua jenis :
1)
metode yang menggunakan kurs translasi tunggal untuk
menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai equivalen dalam
mata uang domestik
2)
metode yang menggunakan berbagai macam kurs
Sumber : Choi Federick D.S dan Gary
K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.
Rangkuman BAB 5
RANGKUMAN BAB 5
“PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN”
Pada bab ini
akan dibahas tentang pengungkapan yang terkait dengan pelaporan keungan bagi
pengguna eksternal. Praktik pengungkapan di suatu negara berbeda dengan negara
lain, tapi seiring dengan berkembangnya perdagangan dunia, maka perlahan
perbedaan-perbedaan itu mulai disamakan
Ratusan perusahaan telah berusaha
mengembangkan pengungkapan mereka dengan :
1.
Secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (IFRS) atau GAAP AS.
2.
Mematuhi ketentuan pasar bursa efek dan badan
regulator domestik dan luar negeri
3.
Memberikan respons terhadap berbagai permintaan
informasi yang diajukan para investor dan analis.
Perkembangan Pengungkapan
Standar dan
praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, undang-undang,
berhubungan dengan politik dan ekonomi, tingkat perkembangan ekonomi,
pendidikan, budaya, dan faktor-faktor lainnya. Perbedaan nasional dalam
pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan
keuangan. Di Amerika serikat, Inggris dan Negara-negara Anglo Amerika lainnya,
pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan
sehingga menjadi sangat maju.Sedangkan dikebanyakan Negara-negara lain (seperti
Prancis, Jepang dan beberapa Negara pasar yang beerkembang) kepemilikan saham
masih sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara
tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan.
Pengungkapan Sukarela
Manajer cenderung memiliki informasi yang lebih baik
dari pihak luar mengenai performa perusahaan mereka saat ini dan ke depannya. Manajer berinisiatif untuk mengungkap informasi seperti itu secara sukarela.
Dalam sebuah
penulisan klasik, dua orang penulis berpendapat bahwa komunikasi manajer dengan
investor luar akan menjadi tidak sempurna jika :
1. Manajer
memiliki keunggulan dalam informasi mengenai perusahaannya
2. Dorongan
manajer tidak secara sempurna sejalan dengan kepentingan seluruh pemegang saham
3. Aturan
akuntansi dan auditing tidak sempurna
Ketentuan Pengungkapan Wajib
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya
mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi
informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan
kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan
kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar
domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan
pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara
satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada,
Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang
ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang
saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya,
yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan
penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.
Praktik Pelaporan dan Pengungkapan
Praktik pengungkapan dalam laporan tahunan
mencerminkan respons manajer terhadap ketentuan pengungkapan yang dikeluarkan
oleh badan regulator dan insentif yang mereka dapatkan jika menyediakan
informasi kepada pengguna laporan keuangan secara sukarela. Apabila aturan
pengungkapan tidak diwajibkan maka, pengungkapan yang diharuskan tersebut
menjadi sukarela, karena manajer perusahaan tidak akan mematuhi aturan
pengungkapan jika kepatuhan itu menimbulkan biaya yang lebih besar dibandingkan
dengan perkiraan biaya ketidakpatuhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk
membedakan dengan jelas pengungkapan yang “diwajibkan” dan pengungkapan yang secara
nyata dilakukan.
a)
Pengungkapan Informasi Progresif
Pengungkapan informasi progresif adalah pertimbangan
tinggi yang relevan di dalam kesetaraan pasar dunia. Pengungkapan informasi
yang melihat masa depan dianggap sangat relevan dalam pasar ekuitas di sekuruh
dunia. Informasi yang melihat masa depan mencakup ramalan pendapatan, laba rugi
per saham, pengeluaran modal dan pos keuangan lainnya, informasi prospektif
mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila
dibandingkan dengan proyeksi pos periode fiscal dan proyeksi jumlah, dan
laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan
b)
Pengungkapan Segmen
Investor dan analisis menuntut informasi hasil
perusahaan industri dan segmen geografis usaha dan keuangan signifikan dan
berkembang. Pengungkapan segmen membantu para pengguna laporan keuangan untuk
memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam sutu perusahaan
berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
c)
Pelaporan Pertanggungjawaban Sosial
Laporan pertanggungjawaban sosial mengacu pada
pengukuran dan komunikasi informasi tentang pengaruh perusahaan terhadap
kemakmuran pegawai, komunitas sosial dan lingkungan.
d) Pengungkapan Khusus bagi Pengguna Laporan Keuangan
Non-Domestik dan Prinsip Akuntansi yang Digunakan
Pelaporan keuangan juga bukan hanya untuk
mengakomodasi pengguna domestic, melainkan juga pengguna non domestic terutama
pada perusahaan multinasional.
e)
Pengungkapan Pengelolaan Perusahaan
Pengelolaan perusahaan adalah sistem dimana perusahaan
diarahkan dan dikendalikan. Diantara permasalahan pengelolaan perusahaan adalah
hak dan perlakuan pemegang saham, pertanggungjawaban direksi, pengungkapan dan
transparansi, dan peran pemegang saham.
f)
Pengungkapan dan Laporan Bisnis di Internet
Pengungkapan dan pelaporan bisnis juga dapat dilakukan
melalui internet, dimana semua pihak yang berkepentingan dapat mengakses
informasi keuangan. Dengan menggunakan internet, investor juga dapat melakukan
transaksi perdagangan dan membuat keputusan investasi dengan satu klik.
Sumber : Choi Federick D.S dan Gary
K.Meek.2005. Akuntansi internasional. edisi kelima.jakarta-salemba empat.
Langganan:
Postingan (Atom)